BENCANA ALAM TSUNAMI
Bencana alam tsunami adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di daerah pesisir karena berhubungan dengan gelombang laut.
da beberapa hal yang bisa kita lakukan saat bencana alam tsunami terjadi, yaitu:- Perhatikan tanda bahaya tsunami. Persiapkan diri Anda, keluarga, dan orang-orang yang ada di sekitar Anda untuk segera menyelamatkan diri.
- Apabila Anda sedang berada di daerah pinggiran pantai dan tiba-tiba merasakan guncangan gempa, segeralah berlari ke daerah yang lebih tinggi. Jauh lebih baik menyelamatkan diri sejak awal sebelum terjadi hal-hal yang mengerikan.
- Patuhlah pada anjuran petugas atau orang yang memahami masalah bencana. Permudahlah pekerjaan mereka karena ini pun berkaitan dengan keselamatan kita juga.
- Apabila tidak ada cukup waktu, berlindunglah pada bangunan atau gedung yang tinggi seperti rumah bertingkat atau hotel bertingkat.
- Salah satu tanda akan datangnya bencana alam tsunami adalah surutnya air laut dengan tiba-tiba. Perhatikan baik-baik tentang tanda-tanda seperti ini. Selamatkan diri Anda secepat mungkin jika melihatnya.
- Hindari pula daerah kali atau sungai yang langsung berhubungan dengan laut karena tsunami akan menyeret Anda melalui daerah-daerah itu.
- Perbanyaklah berdoa dan berusaha untuk menyelamatkan diri. Perhatikan pula untuk siap menolong siapa pun yang ada di sekitar Anda. Peristiwa ini begitu cepat terjadi karena itu janganlah menjadi manusia yang egois, yang hanya ingin menyelamatkan diri sendiri.
Tsunami berbeda dengan badai angin atau badai hujan yang deras atau bahkan topan yang keras dapat menghancurkan rumah dan menimbulkan korban jiwa. Tsunami juga bukan gelombang ombak besar disertai angin keras dan kuat dari lautan. Tsunami dapat dikenali dari beberapa ciri yang dimilikinya. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Ketika terjadi gempa bumi, letusan gunung berapi dan tanah longsor di dasar laut serta dampak meteorit, a ir laut seketika berangsur surut atau naik secara mendadak dari garis pantai.
- Gelombang air laut bergerak dengan cepat.
- Memiliki gelombang pasang yang tinggi amplitudonya dan panjang. Dalam beberapa kasus amplitudo gelombang dapat mencapai 50 meter. Sedangkan panjang gelombang mencapai ribuan kilometer. Kapal kapal di tengah laut tidak merasakan adanya tsunami
- Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan mencapai 500 sampai 1000 km perjam, tergantung dengan kedalaman laut . Biasanya membawa material lumpur laut yang cukup banyak
- Biasanya gelombang laut itu akan menghantam pantai atau pelabuhan terdekat dalam waktu 10 sampai 30 menit.
- Berpotensi besar menghantam pantai atau pelabuhan laut yang terdekat dengan sumber tsunami.
- Gelombang tsunami biasanya berlapis-lapis. Setiap lapisan gelombang memiliki panjang gelombang sekitar 150 meter dan membutuhkan periode waktu sekitar 10 detik.
TSUNAMI, PENYEBAB DAN AKIBATNYA
II. Penyebab Terjadinya TsunamiTsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga sebab, yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Dari ketiga penyebab tsunami, gempa bumi merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya.
Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan tsunami dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.
Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut iniumumnya disebabkan karena adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak akan terjadi tsunami.
Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal, tetapi karena energi gempa besar, maka dapat meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.
Lida (1970) berdasarkan data tsunami di Jepang menunjukkan bahwa gempa yang menimbulkan tsunami sebagian besar merupakan gempa yang mempunyai mekanisme fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak adalah tipe thrust (sesar naik) misalnya tsunami Japan Sea 1983 dan Flores 1992 dan sebagian kecil tipe normal (sesar turun) misalnya sanriku Jepang 1993 dan Sumba 1977. gempa dengan mekanisme fokus strike slip (sesar mendatar) kecil sekali kemungkinan untuk menimbulkan tsunami (gambar
Sumber:http://harytami3.wordpress.com/2009/03/05/tsunami-penyebab-dan-akibatnya/